aQ tau.......
meskikah aQ mengejarmu lari dariQ,
aQ diam......
meskikah aQ menggapai dirimu,
aQ kaku.....
meskikah aQ merindukanmu,
aQ ragu.....
sekian lama Q tak pernah merasakan hal indah seperti dulu,
sudah lama Q tak bisa merasakan indahnya seperti dulu,
lama sekali.......aQ rasakan aQ mati rasa.
engkau yg dulu mengakhirinya,
kini engkau mengawali kembali,
dengan berjuta pertanyaan yg mungkin tak pernah engkau jawab.
sempit dadaQ, remuk tulangQ,
serasa jantungQ berhenti bernyanyi,
Rindu membuatQ sakit,
dengan sikap dan ketidak jujuranmu,
ada rindu namum terasa pahit.
Q tetap katakan,
Q akan terus menunggu sendiri di bibir pantai abadi,
menanti mu yg sudah lama Q tunggu,
duduk menemaniku, bercerita akan keabadian yang sudah lama tenggelam,
tuk mendengar alunan syair lagumu mengatakan Q jga merindukanmu,
satu kata indah akn membuktikan,
namun diam, sebilah belatih siap menusuk jantungQ,
teruslah lakukan sesukamu, bila engkau pernah mengatakan...
"aQ percaya kamu" hanya cukup mengobati luka garis di dada,
sakitnya lebih sakit bila belatih menusuk, namun.
kesabaranQ lebih tebal dari baja berlapis batu,,,,
aQ selalu merindukanmu, apakah kamu merindukanQ?
drimu seorang yg Q sayang, apakah aQ orang yang jga kamu sayang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar